Orde
suatu reaksi ialah jumlah semua eksponen (dari konsentrasi dalam persamaan
laju. Orde reaksi juga menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi reaktan
(pereaksi) terhadap laju reaksi.Jika laju suatu reaksi berbanding lurus dengan pangkat
satu konsentrasi dari hanya satu pereaksi.
Laju
= k [A]
Maka
reaksi itu dikatakan sebagai reaksi orde pertama. Penguraian N2O5
merupakan suatu contoh reaksi orde pertama. Jika laju reaksi itu berbanding
lurus dengan pangkat dua suatu pereaksi,
Laju
= k[A]2
Atau
berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari dua pereaksi,
Laju
= k [A][B]
Maka
reaksi itu disebut reaksi orde kedua. Dapat juga disebut orde terhadap
masing-masing pereaksi. Misalnya dalam persamaan terakhir itu adalah orde pertama
dalam A dan orde dalam B, atau orde kedua secara keseluruhan. Suatu reaksi
dapat berorde ketiga atau mungkin lebih tinggi lagi, tetapi hal-hal semacam itu
sangat jarang. Dalam reaksi yang rumit, laju itu mungkin berorde pecahan,
misalnya orde pertama dalam A dan orde 0,5 dalam B atau berorde 1,5 secara
keseluruhan.
Suatu
reaksi dapat tak tergantung pada konsentrasi suatu pereaksi. Perhatikan reaksi
umum, yang ternyata berorde pertama dalam A. Jika kenaikan konsentrasi B tidak
menaikkan laju reaksi, maka reaksi itu disebut orde nol terhadap B. Ini bisa
diungkapkan sebagai :
Laju
= k[A][B]0 = k[A]
Orde
suatu reaksi tak dapat diperoleh dari koefisien pereaksi dalam persamaan
berimbangnya. Dalam penguraian N2O5 dan NO2, koefisien untuk pereaksi dalam masing-masing
persamaan berimbang adalah 2 tetapi reaksi pertama bersifat orde pertama dalam
N2O5 dan yang kedua berorde kedua dalam NO2. Seperti dilukiskan oleh contoh.
Contoh:
Perhatikan reaksi umum 2A + 2B → 2AB
Menentukan Orde reaksi
a.Jika
tahap reaksi dapat diamati, orde adalah koefisien pada tahap reaksi yang
berjalan lambat.
Contoh
: reaksi 4HBr + O2
2H2O + 2Br2
Berlangsung
dalam tahapan sebagai berikut :
1.HBr
+ O2 -> HBr2O (lambat)
2.HBr
+ HBr2O -> 2HBrO (cepat)
3.2HBr
+ 2HBr) -> 2H2O + 2Br2 (cepat)
Maka orde reaksi ditentukan oleh
reaksi (1). Persamaan laju reaksi, V = [HBr] [O2]. Orde reaksi total (lihat
koefisien reaksi) = 1 + 1 = 2.
b.
Jika tahap reaksi tidak bisa diamati, orde reaksi ditentukan melalu eksperimen,
kosentrasi salah satu zat tetap dan kosentrasi zat lain berubah.
Berbagai
Orde Reaksi:
- Reaksi Orde Nol
Gambar 1: Grafik yang menyatakan pengaruh perubahan
konsentrasi terhadap laju reaksi
Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya
apabila perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi.
Artinya, asalkan terdapat dalam jumlah tertentu, perubahan konsentrasi pereaksi
itu tidak mempengaruhi laju reaksi.
- Reaksi Orde Satu
Gambar 2: Grafik yang menyatakan pengaruh perubahan
konsentrasi terhadap laju reaksISuatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap
salah satu pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi
pereaksi itu. Jika konsentrasi pereaksi itu dilipat-tigakan maka laju reaksi
akan menjadi 31 atau 3 kali lebih besar.
- Reaksi Orde
DuaGambar 3: Grafik yang menyatakan pengaruh perubahan konsentrasi terhadap
laju reaksi
Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi
jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu. Apabila
konsentrasi zat itu dilipat-tigakan, maka laju pereaksi akan menjadi 32 atau 9
kali lebih besar
0 Komentar